Malam terakhir di Dortmund

Yak, all my bags are packed and I’m ready to go (home).
Siapa sangka, anak pendek, keriting, item kelahiran sarijadi ini bisa liat salju beneran? Bisa megang reruntuhan colloseum? Bisa berperahu di Venesia? Bisa liat indahnya Budapest? Bisa menjejakan kaki di Praha? Bahkan bisa pergi ke kota-kota yang belum pernah didenger sebelumnya.

God is amazing

Banyak sekali pelajaran kehidupan yang saya dapat disini.
Saya belajar hidup sendiri
Saya belajar untuk tau kapan saya harus egois dan saya harus tidak egois
Saya belajar untuk lebih berdisiplin dengan diri
Saya belajar untuk bertoleransi
Saya belajar untuk menghargai semua yang dirasakan oleh indera-indera saya
Saya belajar untuk lebih mencintai Tuhan saya (when you have no one to share with, He always there)
Saya belajar bahwa ternyata saya membutuhkan “somebody to share with”
Saya belajar bahwa kasih saying itu tidak berarti harus bersama 24/7

Saya belajar banyak.. banyak sekali..
Dan saya bawa cerita banyak.. banyak sekali..

Been deactivated for this past 6 months,
and now I’m back to my reality

Bismillah..

saya, kamu, dia, kita, mereka… CANTIK :)

jadiii…. suatu hari, saya dan sahabat saya memutuskan untuk berpiknik di taman untuk menikmati matahari dan si musim semi…
ketemu temen.. akhirnya kita ikut nongkrong bareng orang-orang Jerman yang pada lagi asik babakaran di situ..
basa-basi..
berkenalan…

Seorang perempuan yang cantik dan berbodia aduhai disitu mengajak kita ngobrol, dia bilang “you girls are soooo beautiful”..
yeah! rite.. basa-basi bangeet.. hehe
tentunya langsung kita jawab “no, we aren’t.. YOU are beautiful”
terus dia kekeuh “no.. you are so beautiful.. really”
eergh, plis dech mbak.. cut the crap..
temen saya menjawab seadanya “in our country, we are NOT beautiful at all.. in our country, YOU are beautiful”
terus dia bilang “no.. but here, you are so beautiful.. the skin tone, the eye, the face.. You should stay here longer”
dan saya menjawab “yes, and you should come to our country.. you can be famous”

sebubarnya dari taman, kami sepakat untuk satu hal..
“sungguh ironis ya.. kita bahkan harus pergi dari negeri kita untuk bisa dibilang cantik”

padahal, mana ada sich ciptaan Tuhan yang engga cantik 😀